Culture-Based Da’wah Digitization to Strengthen Social Harmony in Religion on Plural Netizens

  • Risma Fahrul Amin Universitas Ibrahimy
  • Zainuddin Zainuddin Universitas Ibrahimy, Indonesia
  • Ari Wibowo Universitas Gadjah Mada, Indonesia
DOI: https://doi.org/10.32923/maw.v14i1.3282
Keywords: Da’wah Digitization, Culture, Social Harmony, Plural Netizens

Abstract

This paper explained how the da'wah digitization which in this era was a major challenge that must be faced by plural netizens in Indonesia. To strengthen social harmony in religion, it was needed culture-based da'wah digitization, especially moderate da'wah to create netizens that would be able to interact well with one another on the internet. Social-religious harmony in cyberspace needed to be strengthened because with a strong social harmony in religion on plural netizens, the harmony of life between religious people or religious communities will be achieved and survived on the plural netizens in particular. The existence of supporting factors and inhibiting factors for the occurrence of social and religious harmony in the plural netizens showed that there was a relation between socio-religious harmony and culture-based da’wah digitization.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2023-08-04
How to Cite
Amin, R., Zainuddin, Z., & Wibowo, A. (2023). Culture-Based Da’wah Digitization to Strengthen Social Harmony in Religion on Plural Netizens. Mawaizh : Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 14(1), 61 - 74. https://doi.org/10.32923/maw.v14i1.3282
Issue
Vol 14 No 1 (2023): Dakwah And Islamic Civilization
Section
Articles

Copyright (c) 2023 Risma Fahrul Amin

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Pemberitahuan Hak Cipta

 

  1. Untuk semua artikel yang dimuat di Mawa'izh (Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan), hak cipta tetap milik penulis. Penulis memberikan izin kepada penerbit untuk mengumumkan karyanya dengan syarat. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan, penulis menyetujui pengalihan otomatis hak penerbitan kepada penerbit.
  2. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah  Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0.  yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya tersebut dan publikasi awal di jurnal ini.
  3. Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
  4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The  Pengaruh Akses Terbuka )

 

SURAT PENUGASAN HAK CIPTA 

Sebagai penulis Jurnal Mawa'izh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Menyatakan: 

  1. Makalah saya asli; tulisan saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan/diusulkan pada jurnal dan publikasi lain.
  2. Makalah saya bukan plagiarisme melainkan ide/penelitian asli saya.
  3. Makalah saya tidak ditulis oleh bantuan lain, kecuali dengan rekomendasi Dewan Editor dan Reviewer yang telah dipilih oleh jurnal ini.
  4. Dalam makalah saya, tidak ada tulisan atau pendapat lain kecuali yang disebutkan dalam daftar pustaka dan relevan dengan kaidah penulisan di jurnal ini.
  5. Saya membuat tugas ini dengan pasti. Jika ada distorsi dan ketidakbenaran dalam penugasan ini, nanti saya akan bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku.