Pembaharuan Pesantren: Arah dan Implikasi

Main Article Content

Wahyudin Noor

Abstract

Abstract


Pesantren are often associated with backwardness and traditionalism in everything: facilities, technology, learning methods, and even the curriculum. For now, it seems like the traditional term for pesantren is no longer relevant enough. The pace of movement in the era of renewal marked by the rapid development of technology has demanded pesantren to make adjustments. However, on the one hand, when viewed from the direction of change, the reform efforts pursued by pesantren are not to erase the old tradition, but merely to add something new so that the old tradition and conditions can be maintained while accepting the presence of a new one. On the other hand, the reform efforts undertaken by pesantren have implications for the fact that the typical values of the pesantren are fading away.


Abstrak


 Pesantren seringkali diasosiasikan dengan keterbelakangan dan tradisional dalam segala hal: fasilitas, teknologi, metode pembelajaran, dan bahkan kurikulumnya. Untuk saat ini, sepertinya istilah tradisional untuk pesantren, sudah tidak lagi cukup relevan. Laju gerak pembaharuan zaman yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi telah menuntut pesantren untuk melakukan penyesuaian diri. Kendatipun demikian, di satu sisi, jika dilihat dari arah perubahan, upaya pembaharuan yang ditempuh pesantren tidaklah untuk menghapus tradisi yang lama, tetapi sekadar menambah dengan sesuatu yang baru sehingga tradisi maupun kondisi yang lama bisa dipertahankan sambil menerima kehadiran yang baru. Di sisi yang lain, upaya pembaharuan yang dilakukan pesantren ternyata berimplikasi pada kenyataan akan semakin pudarnya nilai-nilai khas yang dimiliki oleh pesantren.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Noor, W. (2018). Pembaharuan Pesantren: Arah dan Implikasi. Edugama: Jurnal Kependidikan Dan Sosial Keagamaan, 4(1), 67-84. https://doi.org/10.32923/edugama.v4i1.663
Section
Articles