Pemikiran Pendidikan Budi Pekerti Menurut Hamka Kajian Tafsir Al-Azhar
Abstract
Kajian dalam penelitian ini menganalisis penafsiran Hamka terhadap konsep pendidikan budi pekerti sebagai solusi untuk memecahkan persoalan moral yang terjadi di negeri ini melalui karya monumentalnya Tafsir al-Azhar. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menganalisi buku Tafsir al-Azhar secara mendalam dan interpretative, sehingga penelitian ini juga termasuk penelitian pustaka. Penelitian ini juga termasuk jenis penelitian studi tokoh. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan naratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka berpadangan budi pekerti manusia dapat diperbaiki atau dibentuk melalui serangkaian proses didikan. Pendidikan budi pekerti seyogyanya sudah diajarkan sejak kecil. Karena di waktu kecil, batin masih lemah lembut dan masih mudah membentuknya. Adapaun upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk budi pekerti, yaitu melalui latihan, dengan perjuangan dan kesungguhan, banyak melihat keteladanan orang lain, mempelajari ilmu agama, dan dididik dengan kelembutan. Kemudian, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam membentuk budi pekerti, yaitu takwa, niat, usaha, tabiat, pengalaman, dan pelajaran, pendidikan dan pengajaran, zakat, makanan, rezeki, hawa nafsu, maksiat, teman, lingkungan keluarga, lingkungan masyarkaat, ilmu agama, hidayah dan taufik Allāh.
Downloads
Copyright (c) 2025 Muhammad Nurlana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.