CYBERCULUTURE DAN PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA (Studi isu akhir alam semesta di internet dan respon pendidikan Islam)

  • Iqrom Faldiansyah
Keywords: cyberculture, isu akhir alam semesta, internet, pendidikan Islam

Abstract

Fokus tulisan ini adalah bagaimana respon pendidikan Islam di era cyberculture terhadap isu akhir alam semesta dan konsekuensinya bagi eksistensi pendidikan Islam masa depan. Dengan menggunakan studi kepustakaan, tulisan ini menguraikan bagaimana internet telah menjadi “planet baru” dan “pusat pendidikan baru” bagi manusia saat ini. Informasi akhir alam semesta di internet, didukung penyebaran informasi menggunakan propaganda model Joseph Gobbels membuat penerimanya menganggap apa pun informasi yang diberikan adalah benar karena didasari pada banyaknya tautan yang merespon serta meneruskannya kembali. Kehadiran internet  telah menjadi pasar “lapak” baru yang dihadiri banyak “konsumen berduit” yang haus akan produk untuk dibeli. Melalui internet, media social khususnya, bagaimana banyak pihak mengambil keuntungan ekonomi dengan jualasan isu akhir alam semesta. Menariknya di Indonesia, isu akhir alam semesta dibungkus dengan agama dapat menjadi pemicu orang untuk lebih dekat pada agamanya, sebagaimana diperlihatkan fenomena hijrah kalangan remaja dan selebritis tanah air. Dalam posisi ini,  pengetahuan manusia tentang akhir alam semesta justru akan mengalihkan manusia dari tujuan semula bahwa percaya akhir zaman seharusnya guna meningkatkan keimanan pada sang Pencipta kepada kegiatan ekonomi produktif bersifat duniawi dan cenderung memperkaya diri. Jika ini yang terjadi, maka tesis Max Weber bahwa spirit agama dapat membuat manusia lebih produktif benar adanya.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-06-28
How to Cite
Faldiansyah, I. (2019). CYBERCULUTURE DAN PENDIDIKAN ISLAM INDONESIA (Studi isu akhir alam semesta di internet dan respon pendidikan Islam). Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman Dan Pendidikan Islam, 14(1), 85-96. https://doi.org/10.32923/taw.v14i1.1643