Revolusi Mental Etnosentris

Piagam Madinah dan Konstruksi Relasi Islam-Yahudi

  • Affaf Fadlilah Rofi’ah
Keywords: Revolusi Mental, Etnosentris, Piagam Madinah, Relasi Islam-Yahudi

Abstract

Piagam Madinah merupakan gagasan revolusioner yang ditawarkan Nabi untuk masyarakat Madinah yang majemuk dan kental akan kesukuannya. Dengan kemajemukan suku, budaya, dan agama jika tidak didasari oleh kesiapan menerima heterogentias akan rentan terhadap konflik. Konflik seperti rasisme dan diskriminasi akan mudah muncul seperti yang terjadi di kalangan masyarakat Yatsrib sebelum Nabi hijrah. Dua tindakan ini muncul akibat etnosentrisme. Etnosentrisme adalah faham di mana seseorang merasa bangga terhadap sukunya, kepercayaannya, dan menganggap suku atau kepercayaan orang lain adalah suatu hal yang buruk. Berkaca pada apa yang terjadi di Madinah saat Rasul hijrah, kaum di Madinah yang semula selalu dilanda kekacauan, peperangan, menjadi bersatu dalam konsep ummah. Konsep ummah dan prinsip-prinsip yang ditawarkan Nabi di dalam Piagam Madinah, merupakan sebuah proyek revolusi mental. Pengikisan sikap fanatik antar golongan dan penanaman semangat persaudaraan bagi bangsa heterogen dalam piagam ini, mampu menjadi bekal bagi negara yang memiliki heterogenitas tinggi untuk menciptakan persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, revolusi mental etnosentris penting untuk diteladani dalam kehidupan masa kini untuk mengimplementasikan pasal-pasal persatuan dan kesatuan di dalam Piagam Madinah sekaligus membumikan nilai al-Qur’an dalam al-Hujurat ayat 13.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2019-06-28
How to Cite
Rofi’ah, A. (2019). Revolusi Mental Etnosentris. Tawshiyah: Jurnal Sosial Keagaman Dan Pendidikan Islam, 14(1). https://doi.org/10.32923/taw.v14i1.1054