Budaya Patriarki Dan Ketidaksetaraan Gender Dalam Pendidikan Di Desa Bontoraja, Kabupaten Bulukumba
Abstract
Akses pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga negara, sesuai dengan ketentuan undang-undang. Namun, di Desa Bontoraja, Kabupaten Bulukumba, terdapat ketidaksetaraan gender dalam akses pendidikan. Budaya patriarki, norma budaya lokal, dan adat istiadat menjadi faktor utama yang memengaruhi disparitas ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat budaya patriarki dan ketidaksetaraan gender dalam pendidikan yang terjadi di Desa Bontoraja, Kabupaten Bulukumba. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Random Sampling/ Probability Sampling. Adapun yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah 15 orang perempuan di Desa Bontoraja. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 40% responden setuju dan tidak setuju terhadap kesetaraan akses pendidikan, sementara 20% bersikap netral. Dalam hal peran gender dalam keluarga, 33,3% responden sangat setuju bahwa orang tua mendukung pendidikan anak perempuan, namun 26,7% menyatakan ketidaksetujuan. Terdapat perbedaan pandangan yang signifikan 40% terkait dampak negatif norma budaya dan tradisi lokal yang membatasi akses pendidikan anak perempuan. Hasil ini mengindikasikan adanya pola budaya patriarki yang masih kuat, tercermin dalam akses terhadap pendidikan dan peran gender dalam keluarga. Terdapat variasi pandangan masyarakat mengenai pendidikan anak perempuan, dan norma budaya serta adat istiadat setempat memainkan peran penting dalam membentuk akses terhadap pendidikan bagi anak perempuan.
Downloads
Copyright (c) 2023 Dika Dona Syahputra, Melly Br Bangun, Silvia Mariah Handayani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.