The Paradigm of Islamic Prophetic Thought Perspective of Kuntowijoyo and Musa Asy'arie
Abstract
Abstract
In Islam, a very well-known adage appears that the Qur'an will always be relevant to be applied at any time and place, shalih li kulli zaman wa makan. Departing from this adage, Muslim scientists from the classical era to today's contemporary era, always try to make contextual interpretation of the verses of the Qur'an so that the messages remain relevant in addressing every societal need according to their respective space and time. respectively. This was done by two Indonesian Muslim scholars, namely Kuntowijoyo and Musa Asy'arie. Both Kuntowijoyo and Musa Asy'arie share the same scientific commitment, namely responding to the challenges of the times by returning to the fundamental Islamic doctrines contained in the Qur'an. The two scholars carry a re-reading of the Islamic religion, especially the Qur'an, with a prophetic spirit or paradigm. This article discusses the prophetic thoughts of Islam Kuntowijoyo and Musa Asy'arie as well as the similarities and differences between the two by using contextualist, historical, and philosophical critical approaches.
Downloads
Copyright (c) 2023 Zaprulkhan, Iskandi, Supriyanto, Muhammad Irfanudin Kurniawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta
- Untuk semua artikel yang dimuat di Mawa'izh (Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan), hak cipta tetap milik penulis. Penulis memberikan izin kepada penerbit untuk mengumumkan karyanya dengan syarat. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan, penulis menyetujui pengalihan otomatis hak penerbitan kepada penerbit.
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0. yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya tersebut dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka )
SURAT PENUGASAN HAK CIPTA
Sebagai penulis Jurnal Mawa'izh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan:
- Makalah saya asli; tulisan saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan/diusulkan pada jurnal dan publikasi lain.
- Makalah saya bukan plagiarisme melainkan ide/penelitian asli saya.
- Makalah saya tidak ditulis oleh bantuan lain, kecuali dengan rekomendasi Dewan Editor dan Reviewer yang telah dipilih oleh jurnal ini.
- Dalam makalah saya, tidak ada tulisan atau pendapat lain kecuali yang disebutkan dalam daftar pustaka dan relevan dengan kaidah penulisan di jurnal ini.
- Saya membuat tugas ini dengan pasti. Jika ada distorsi dan ketidakbenaran dalam penugasan ini, nanti saya akan bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku.