Partisipasi Masyarakat Melalui Metode 4A Dalam Pengembangan Sektor Wisata Dusun Serut

  • Ryan Aldi Nugraha Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Hasyim Abdillah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Sofyan Tri Untoro Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Anas Makruf Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Keywords: Partisipasi, Metode 4A, Pengembangan Wisata

Abstract

Destinasi wisata sering kali menemui permasalahan pengembangan potensi lokal. Hal ini membuat pengelola dan masyarakat turut serta dalam menciptakan reformulasi baru, salah satunya melalui metode 4A. Tentu metode ini tidak akan berjalan dengan baik jika tidak disertai dengan partisipasi aktif yang memposisikan masyarakat lokal sebagai subjek pengembangan wisata. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana partisipasi masyarakat Dusun Serut, Palbapang, Bantul dengan metode 4A dalam pengembangan wisata yang dimiliki. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif  dengan jenis penelitian analisis deskriptif.  Pendekatan kualitatif yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam. Hasil temuan di lapangan adalah partisipasi masyarakat dalam pengembangan wisata ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangakan metode 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Anciliarry Service) sebagai indikator pengembangan wisata di Dusun Serut, semuanya terpenuhi. Attraction sebagai daya tarik di Serut cukup unik dengan konsep edutourism. Menginap di rumah warga menjadi tawaran baru dalam menjawab amenitas. Untuk menjawab aksesibilitas, jalanan Dukuh Serut tidak memiliki polisi tidur dengan dalih menikmati perjalanan asri. Kemudian anciliarry service terpenuhi ditandai dengan hadirnya kelompok sadar wisata sebagai social capital masyarakat lokal.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-06-27
How to Cite
Nugraha, R., Abdillah, H., Untoro, S., & Makruf, A. (2022). Partisipasi Masyarakat Melalui Metode 4A Dalam Pengembangan Sektor Wisata Dusun Serut. Mawaizh : Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 13(1), 27-48. https://doi.org/10.32923/maw.v13i1.2290