Agama dan Politik: Konstelasi Pemikiran antara Kelompok Kultural dan Struktural pada Kalangan Kiai Pesantren di Madura
Abstract
In many social science studies, Madurese people are not only known for having traditionalist religious culture, they are also known for their heterogeneous religious typologies. This study specifically examines the constellation of religious thought between the two contemporary Islamism movements in Madura, namely the Madura Ulama Alliance (AUMA) and Gesper. Both AUMA and Gesper both were born from pesantren circles, and were driven directly by the religious elite of pesantran, Kiai and lora (read: Gus in Java) pesantren. Based on the composition of its management, Gesper consists of elite boarding schools, both Kiai and lora, the majority of which are active in managing large organizations, Nahdhatul Ulama (NU). On the other hand, AUMA is mostly inhabited by Nahdhatul Ulama (NU) non-structural elites, but culturally has emotional ties with NU traditions. Therefore, although both were born and developed from a pesantren environment, in some cases AUMA and Gesper have differences, especially in terms of thinking. The condition is at the same time an explanation of why AUMA and Gesper are often involved in the struggle of religious thought in the dynamics and diversity discourse in Madura. One of them is the debate about the correct use of the term Nusantara Islam, and the latest is the dispute about whether or not to elect and appoint leaders from non-Muslims.
Downloads
Copyright (c) 2020 Author

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Pemberitahuan Hak Cipta
- Untuk semua artikel yang dimuat di Mawa'izh (Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan), hak cipta tetap milik penulis. Penulis memberikan izin kepada penerbit untuk mengumumkan karyanya dengan syarat. Ketika naskah diterima untuk diterbitkan, penulis menyetujui pengalihan otomatis hak penerbitan kepada penerbit.
- Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution 4.0. yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karya tersebut dengan pengakuan atas kepenulisan karya tersebut dan publikasi awal di jurnal ini.
- Penulis dapat mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan jurnal (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya pada tahun jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar atas karya yang diterbitkan (Lihat The Pengaruh Akses Terbuka )
SURAT PENUGASAN HAK CIPTA
Sebagai penulis Jurnal Mawa'izh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Menyatakan:
- Makalah saya asli; tulisan saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan/diusulkan pada jurnal dan publikasi lain.
- Makalah saya bukan plagiarisme melainkan ide/penelitian asli saya.
- Makalah saya tidak ditulis oleh bantuan lain, kecuali dengan rekomendasi Dewan Editor dan Reviewer yang telah dipilih oleh jurnal ini.
- Dalam makalah saya, tidak ada tulisan atau pendapat lain kecuali yang disebutkan dalam daftar pustaka dan relevan dengan kaidah penulisan di jurnal ini.
- Saya membuat tugas ini dengan pasti. Jika ada distorsi dan ketidakbenaran dalam penugasan ini, nanti saya akan bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku.