Mental Guidance in Improving Life Skills for School Dropout Teens at PSBR Yogyakarta
Abstract
Adolescence is the transition of children to adulthood. The transition from the period of children to adulthood triggers many problems faced by adolescents. Therefore, adolescents need education as a basis for meeting the needs needed in order to respond and respond to problems as well as a basis in character formation. But in certain conditions teenagers are faced with educational problems that have taken root, namely the problem of dropping out of school. This is where the role of the government provides solutions and provides alternatives for teenagers who experience dropouts. Adolescent dropouts are given guidance and coaching through non-formal educational institutions or social institutions, one of which is in PSBR Yogyakarta. PSBR is one of the UPT that has the task and function of providing coaching for teenagers out of school. The coaching is done by providing various guidance, one of which is mental guidance and training in various skills needed for teenagers to drop out of school in order to have life skills . This research aims to explore the problems of adolescents dropping out of school and find out the pattern of mental guidance provided by PSBR in order to improve the life skills of adolescents out of school with a qualitative research approach. The study findings found that adolescents who drop out of school have difficulty in adjusting, health problems, religious problems, problems playing a role in society and problems of leisure. Efforts to improve the life skills of teenage dropouts are done through mental guidance and skill guidance.
Downloads
References
Desmita, Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda Karya, 2013.
Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga, 1991.
Mudjiran, Buku Ajar Pengembangan Peserta Didik. Padang: UNP Pres, 2007.
D. Hadya Jayani, “Terdapat 157 Ribu Siswa Putus Sekolah pada Tahun Ajaran 2019/2020,” Data Boks.co.id, 2021. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/01/11/terdapat-157-ribu-siswa-putus-sekolah-pada-tahun-ajaran-20192020.
A. Y. Budi Lestari, F. Kurniawan, dan R. Bayu Ardi, “Penyebeb Tingginya Angka Anak Putus Sekolah Jenjang Sekolah Dasar (SD),” J. Ilm. Sekol. Dasar, vol. 4, no. 2, hal. 299, 2020, doi: 10.23887/jisd.v4i2.24470.
M. Isyam.M.Hamidy, “Intervensi pekerja sosial dalam penanganan anak terlantar putus sekolah di Panti Sosial Bina Remaja,” J. Penelit. Kesejaht. Sos., vol. V, 2006.
S. S.Willis, Remaja & Masalahnya, 3 ed. Bandung: Alfabeta, 2012.
A. Furchan, “Pengantar metoda penelitian kualitatif,” 1992.
N. Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008.
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
B. dan S. Suyanto, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2005.
U. Husaini dan P. S. Akbar, “Metodologi penelitian sosial,” Jakarta Bumi Aksara, 2009.
S. Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda Karya, 2014.
E. Mu’wanah, Bimbingan Konseling Islami: Memahami Fenomena Kenakalan Remaja dan Memilih Upaya Pendekatanya dalam Konseling Islam. Yogyakarta: Teras, 2012.
H. S. A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema Remaja. Kalam Mulia, 1999.
Y. Herawati dan Y. Kadarisman, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anak Putus Sekolah ( Studi : Di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru),” Jom Fisip, vol. 2, no. 1, 2015, [Daring]. Tersedia pada: https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3716.
E. Sugianto dan S. Bahri, “Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah Tingkat SMA di Desa Bukit Lipai Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inderagiri Hulu.” Riau University, 2017.
A. Jaye, “Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah di Desa Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu,” J. Pendidik. Geogr., 2014.
A. Ayu Widiastiti, “Permasalahan Penyesuaian Diri Remaja dan Strategi Coping,” J. Psikol., vol. 14, 2012.
A. Fitrikasari, “Determinan Defresi Pada Anak Dan Remaja,” Universitas Diponegoro, 2003.
H. L. Sugiharti, “Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKKI) Tahun 2007,” J. Kesehat. reproduksi, vol. 1, no. 3, hal. 136–144, 2011.
I. K. Nasution, “Perilaku merokok pada remaja,” Medan Fak. Kedokt. Univ. Sumatra Utara, 2007.
M. Anaz, “Praktik Merokok pada Remaja Awal (10-14 Tahun),” J. Kesehat., 2012.
M. Azinar, “Perilaku seksual pranikah berisiko terhadap kehamilan tidak diinginkan,” KEMAS J. Kesehat. Masy., vol. 8, no. 2, 2013.
R. Atfa, “Pelaksanaan bimbingan dan konseling kesehatan reproduksi remaja dalam upaya penanggulangan perilaku seks bebas pada siswa Madrasah Aliyah Yayasan Taman Pendidikan Islamiyah (YATPI) Godong Grobogan,” UIN Walisongo, 2019.
L. Nur Aini, “Hubungan Pemahaman Agama dengan Perilaku Seks Bebas pada Remaja di SMAN Mojokerto,” J. Keperawatan, vol. 1, 2011.
S. Yusuf, Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Bandung: Rizqi Pres, 2009.
H. Bin Ali, “Hubungan Antara Religiusitas dan Kenakalan Remaja pada Siswa SMAN 1 Gorontalo,” J. BK, 2013.
F. Ibrahim, N. Sarnon, K. Alavi, M. S. Mohamad, N. M. Akhir, dan S. Nen, “Memperkasakan pengetahuan agama dalam kalangan remaja bermasalah tingkah laku: Ke arah pembentukan akhlak remaja sejahtera,” e-BANGI, vol. 7, no. 1, hal. 84–93, 2012.
P. A. Riantori, “PERPEKTIF PENDIDIKAN TENTANG PERKEMBANGA PSIKOLOGI ANAK,” Mozaic Islam Nusant., vol. 4, no. 2, hal. 119–132, 2018.
S. Rizal dan N. Nardiyanto, “Aktualisasi Pendidikan Life Skill Untuk Meningkatkan Nilai-Nilai Spiritual Santri Di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember,” Al-Riwayah J. Kependidikan, vol. 12, no. 2, hal. 265–286, 2020, doi: 10.47945/al-riwayah.v12i2.292.
P. H. Slamet, “Pendidikan Kecakapan Hidup: Konsep Dasar. Dalam Juranal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 037 (Hal 541-561).” Jakarta: Balitbang Diknas.(di unduh 24 maret 2016), 2002.
B. B. E. Tim, “Pola Pelaksanaan Kecakapan Hidup (Life Skill), melalui pendekatan Berbasis Luas.” Surabaya: SIC, 2003.
Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Nuansa, 2003.
Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup. Bandung: Alfabeta, 2012.
K. Kartono, Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju, 2000.
M. Terok, T. Tololiu, dan H. Palit, “Pengaruh Bimbingan Mental Terhadap Perilaku Agresif Pada Remaja Di Rumah Tahanan Malendeng Kecamatan Tikala Manado,” J. Ilm. Perawat Manad., vol. 3, no. 2, hal. 92565, 2014.
M. Cindy Triastika, “Efektivitas Program Bimbingan Mental, Sosial dan Pelatihan Keterampilan Pada Remaja Putus Sekolah Kutai Barat,” E-Journal, vol. 4, 2013.
Z. Darajat, Pendidikan Agama dalam pembinaan Mental. Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
N. Rahmawati, Z. Lubis, dan A. Hadiyanto, “Proses Pelaksanaan Bimbingan Mental Keagamaan Anggota Kepolisian di Polres Metro Jakarta Timur,” J. Online Stud. Al-Qur’an, vol. 12, no. 2, hal. 171–181, 2016, doi: 10.21009/jsq.012.2.03.
D. Ketut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Penyuuhan Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
S. P. Bachtiar, “Hubungan Antara Kecenderungan Perilaku Delinkuen P ...,” J. Psikol., vol. 3, 2006.
H. S. Rahman, “Bimbingan dan Konseling pola 17.” Yogyakarta: UCY Press, 2003.
W. S. Winkel, “Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan,(Jakarta: PT. Gramedia Mediasarana),” 1997.
A. R. Saleh, “Didaktik Pendidikan Agama,” Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
E. Indirawati, “Hubungan antara kematangan beragama dengan kecenderungan strategi coping,” J. Psikol. Undip, vol. 3, no. 2, hal. 128422, 2006.
N. et al Maolinda, “Kesehatan Masyara,” Sampl. Tech., hal. 3, 2012.
Miswanto, “Pentingnya Pendidikan dan Seksualitas pada Remaja,” J. Stud. Pemuda, vol. 3, no. 2, hal. 111–122, 2016.
N. Cholid dan Y. Yulinda, “Layanan Bimbingan Dan Konseling Terhadap Anak Terlantar Di Rehabilitasi Sosial UPTD PSBS Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” Couns. J. Islam. Guid. Couns., vol. 1, no. 2, hal. 100–120, 2021, doi: 10.32923/couns.v1i2.1806.
.jpg)
