https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/issue/feed ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL 2024-12-28T16:45:07+07:00 Reno Ismanto ifj.iainsasbabel@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;">ISLAMITSCH FAMILIERECHT JOURNAL (E-ISSN:<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1605106642&amp;1&amp;&amp;2020"> 2747-1934</a>) is a journal published by the Faculty of Sharia and Islamic Banking State Islamic Institute of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung. This journal first published in 2020 (electronic edition) to facilitate the publication of research, articles, and book review about Islamic family law. The Journal issued biannually in June and December.<br>For the author interested in submitting the manuscript, kindly ¬register yourself. The author guidelines can be viewed it here, and the manuscript template can be downloaded here.<br>For Further Information, visit our office at Faculty of Sharia and Islamic Banking State Islamic Institute of Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung, Jalan Raya Petaling Km 13.</p> https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/article/view/5025 Revitalisasi Kebijakan Hak Asuh dan Perlindungan Anak dalam RUU Hukum Keluarga terhadap Kesejahteraan Anak di Indonesia 2024-12-27T07:07:40+07:00 Supri Yadin Hasibuan supri_yadin@stainkepri.ac.id Asrizal Saini asrizal@stainkepri.ac.id <p><em>Penelitian ini membahas dampak Rancangan Undang-Undang (RUU) Hukum Keluarga yang masuk dalam Prolegnas 2024 terhadap kesejahteraan anak di Indonesia, dengan fokus khusus pada aspek hak asuh dan perlindungan anak pasca perceraian. Pendekatan penelitian menggunakan metode yuridis normatif, dengan jenis studi pustaka yang menelaah ketentuan-ketentuan hukum dan literatur yang relevan terkait isu ini. Prinsip “kepentingan terbaik anak” menjadi acuan utama dalam analisis, guna mengevaluasi sejauh mana RUU Hukum Keluarga ini mampu mengatasi kelemahan dalam regulasi yang ada serta memberikan perlindungan lebih optimal bagi anak. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan prinsip tersebut berpotensi meningkatkan stabilitas psikologis, sosial, dan ekonomi anak melalui pengaturan hak asuh yang lebih jelas dan responsif. Rekomendasi dalam penelitian ini mencakup pentingnya implementasi dan evaluasi berkelanjutan agar kebijakan ini sesuai dengan perkembangan sosial dan teknologi yang memengaruhi kesejahteraan anak. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada perbaikan sistem hukum keluarga di Indonesia dengan pendekatan yang berfokus pada hak-hak dan kesejahteraan anak.</em></p> 2024-12-27T07:04:56+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/article/view/5035 Plaatsvervulling Dalam Hukum Waris Indonesia: Mengungkap Kedudukan Ahli Waris Pengganti 2024-12-27T07:28:35+07:00 Tauratiya Tauratiya tauratiya@iainsasbabel.ac.id Lailasari Eka Ningsih Lailasarien@gmail.com <p><em>Penelitian ini berjudul Plaatsvervulling dalam Hukum Waris Indonesia: Mengungkap Kedudukan Ahli Waris Pengganti, bertujuan untuk menganalisis kedudukan ahli waris pengganti dalam sistem hukum waris Indonesia, dengan merujuk pada ketentuan yang berlaku dalam hukum perdata, Kompilasi Hukum Islam (KHI), dan hukum adat. Dalam hukum waris Islam, konsep plaatsvervulling (penggantian posisi ahli waris) memberikan ruang bagi individu yang menggantikan posisi ahli waris yang telah meninggal dunia sebelum pewarisnya, atau yang tidak dapat mewarisi karena alasan tertentu. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana posisi dan kedudukan ahli waris pengganti dalam ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan konseptual untuk menganalisis norma-norma hukum yang terkait, baik dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, doktrin hukum, serta kajian perbandingan antara hukum adat dan hukum waris Islam. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun ketentuan tentang ahli waris pengganti telah diatur dalam KHI, penerapannya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan terkait dengan pemahaman masyarakat, praktik hukum adat, dan perbedaan interpretasi antara hukum negara dan hukum agama. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman dan penerapan hukum waris di Indonesia, serta memperkuat peran hukum waris dalam menyelesaikan sengketa warisan secara adil dan sesuai dengan prinsip keadilan sosial.</em></p> 2024-12-27T07:26:50+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/article/view/5032 Analisis Hukum Terhadap Dampak Yang Timbul Pasca Perceraian Di Luar Pengadilan 2024-12-27T15:14:17+07:00 Muhamad Nurul Huda hudakemuja@gmail.com Reski Anwar hudakemuja@gmail.com Abillah Fatih hudakemuja@gmail.com M. Mubarokah hudakemuja@gmail.com Johan Apris Karmianto hudakemuja@gmail.com <p><strong>Abstrak:</strong></p> <p>Perceraian merupakan ikrar yang diucapkan oleh seorang suami kepada istrinya untuk mengakhiri hubungan perkawinan, dengan mengucapkan kalimat talaq maka terjadilah perceraian. Berbicara mengenai jenis perceraian yang jatuh, maka hal itu tergantung dari banyaknya talak yang telah diucapkan. Secara garis besar, berdasarkan boleh atau tidaknya rujuk, talak dibagi menjadi dua jenis, yaitu talak raji’ dan talak bain. Sah atau tidaknya talak mengacu pada hukum Islam, apabila talak diucapkan dihadapan dua orang saksi dan tidak dalam keadaan yang tidak diperbolehkan talak, maka telah terjadi talak. Akan tetapi paradigma semacam ini seakan terbantahkan apabila dibenturkan dengan hukum positif sebagai dasar hukum yang sah di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mengatur tentang tata cara perceraian, yaitu harus dilakukan dihadapan sidang Pengadilan Agama. Syarat pokoknya adalah dilakukan atau diucapkan dihadapan sidang Pengadilan Agama, maka barulah akta cerai dapat diterbitkan oleh negara melalui Pengadilan Agama setempat. Dengan demikian, barulah mantan istri bisa mendapatkan hak-hak pasca-cerai, termasuk nafkah iddah dan lain-lain karena hal tersebut mempunyai kekuatan hukum terhadap terjadinya perceraian. Namun, kenyataan yang sering terjadi adalah banyak pasangan suami istri yang bercerai di luar pengadilan agama.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Perceraian di Luar Pengadilan, Akibat Hukum, Hak Istri.</p> 2024-12-27T13:43:03+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/article/view/5065 Tradisi Ngubel Bagi Pasangan Pengantin Dalam Pandangan Al ‘Urf Dan Kontruktivisme Sosial 2024-12-27T15:16:06+07:00 Muhammad Nurdin aekpudeny@gmail.com Taufik Hidayat jrenk019@gmail.com <p><em>This research examines the phenomenon of the habit of eating bananas and smoking for bridal couples after the wedding ceremony in Ibul Village, West Bangka Regency, using a qualitative approach and phenomenological perspective. Through in-depth interviews and participant observation, this research aims to understand the social and cultural meaning behind these two practices. It was found that eating bananas served as a symbol of fertility and good luck, which created an emotional bond between the bridal couple and the community. Meanwhile, smoking is considered a social activity that strengthens relationships between community members, creating a space for sharing stories and traditional values.</em></p> 2024-12-27T00:00:00+07:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.lp2msasbabel.ac.id/index.php/IFJ/article/view/5043 Tradisi Tangkel Dalam Perayaan Pernikahan Di Bangka Belitung: Tinjauan Al-‘Urf 2024-12-28T16:45:07+07:00 Juniati Juniati alfirantijuniati@gmail.com Harizan Harizan harizan@gmail.com Reno Ismanto renoismanto@gmail.com <p><strong><em>Abstrak</em></strong><em>: </em></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tradisi Tangkel Bonglai yang dipraktikkan oleh sebagian masyarakat di Bangka Belitung. Tradisi tengkel bonglai dilakukan dengan meletakkan garam dan air di dekat makanan yang disajikan kepada orang-orang pada perayaan pernikahan. Tradisi ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi makanan agar tidak basi dan pengantin tidak mengalami hal-hal buruk. Dengan menggali informasi dari informan penelitian, data-data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan yuridis menggunakan al-‘urf sebagai framework analisis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tradisi tangkel bonglai masuk dalam kategori ‘urf fasid, karena tradisi ini diiringi dengan kepercayaan jika ditinggalkan akan menimbulkan sesuatu yang buruk. Keyakinan ini mengandung unsur syirik, karena mempercayai ada kekuatan lain, selain Allah, yang dapat memberikan manfaat dan mudharrat.</em></p> 2024-12-27T15:04:42+07:00 ##submission.copyrightStatement##